Artikel

Inisiasi Sukoyo

Jasuko Coffee

Jasuko Coffee adalah program inisiatif yang mendukung kesejahteraan  petani kopi di kawasan lereng Sindoro, Sumbing, dan dataran tinggi Dieng. Program ini dikemas dalam bentuk kerjasama usaha dengan petani kopi untuk memproduksi green bean dan bibit kopi. Proses pengolahan kopi menjadi green bean dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual kopi. Pembibitan kopi diproyeksikan untuk meningkatkan kapasitas hasil panen, pelestarian lingkungan, dan pencegahan bencana, karena tanaman kopi dapat menjadi tanaman penguat di lereng gunung.

Setiap proses pengolahan dan pembibitan kopi melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya pemberdayaan untuk meningkatkan perekonomian. Selain itu  branding juga dilakukan untuk lebih memperkenalkan kopi dataran Dieng  dan memperluas pemasaran. Jasuko coffee juga menjadi destinasi wisata edukasi kopi mulai dari pembenihan, penanaman, perawatan, panen, sampai pemrosesan kopi menjadi green bean kopi.

Canggal Wangi

Canggal Wangi merupakan kerjasama usaha dengan petani bawang merah di kawasan lereng Sindoro, Sumbing, dan dataran Dieng yang bergerak di bidang pengolahan hasil panen bawang merah. Canggal Wangi didirikan karena melimpahnya hasil panen bawang merah yang mencapai 15,7 ton/Ha namun terkadang harga jual murah, apalagi ketika panen raya. Tujuan pendirian canggal wangi untuk meningkatkan nilai jual bawang merah dengan focus tujuan utama pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Kami bermitra dengan petani mendirikan Canggal Wangi bawang goreng yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat melalui pengolahan pasca panen dengan menerapkan prinsip Industrialisasi Kampung “ memberikan nilai tambah potensi lokal dengan melestarikan peradaban kampung “. Kami melibatkan masyarakat sekitar utamanya ibu-ibu sebagai pengupas bawang merah untuk mengisi waktu senggang mereka agar produktif dan tetap mendapat profit. Selain itu juga melalui Canggal Wangi ini diharapkan dapat memberikan solusi dan inspirasi bagi masyarakat desa mengenai peningkatan nilai produk melalui pengolahan pasca panen.

Bisu Tuli Tersenyum

Kami bersama dengan protecda melakukan inisiatif pemberdayaan teman-teman tuna rungu di Wonosobo. Salah satu programnya adalah bersama-sama dengan para teman tuna rungu belajar mandiri dalam sebuah usaha. Dengan membentuk divisi kuliner, divisi fashion, divisi salon, divisi perbengkelan mekanik, dan divisi pertanian beserta penanggung jawabnya, kami memberdayakan mereka untuk mandiri dengan pendekatan bisnis berbasis brand development. Kegiatan ini meliputi pendirian usaha, pendampingan, pelatihan skill usaha maupun administrasi, dan evaluasi. Kami juga memberikan akses kepada mereka untuk dapat menjalin kerjasama usaha dengan pihak lain. 

Kami bergerak sebagai kelompok yang perduli terhadap peningkatan kemandirian tuna rungu dengan melakukan pendekatan dan memahami karakter insan tuna rungu untuk menemukan solusi taktis dan strategis dengan memberikan pelatihan (learning by doing) melalui usaha bersama untuk meningkatkan produktivitas, dan kemandirian insan tuli baik lifeskill maupun ekonomi. Melalui kegiatan ini diharapkan para insan tuna rungu dapat mempunyai bekal untuk berkarya, produktif, dan mandiri untuk menjalani kehidupan.